NAMA : ARI SULISTIARI
NIM : 2222112335
KELAS : 3 D
(DIKSATRASIA)/ UNTIRTA
MATA
KULIAH : MORFOLOGI
FUNGSI
DAN MAKNA AFIKS, INFIKS, SUFIKS DAN KONFIKS
A.
AFIKS
Afiks ialah suatu satuan gramatikal terikat yang di dalam
suatu kata merupakan unsur yang bukan kata dan bukan pokok kata, yang memiliki
kesanggupan melekat pada satuan-satuan lain untuk membentuk kata atau pokok
kata baru.
Bentuk-bentuk afiks dalam bahasa Indonesia :
Prefiks
|
Infiks
|
Sufiks
|
meN-
ber-
di-
ter-
peN-
pe-
se-
per-
pra-
ke-
a-
maha-
para-
|
-el-
-er-
-em-
|
-kan
-an
-i
-nya
-wan
-wati
-is
-man
-da
-wi
|
.
Ada berbagai macam
fungsi afiks ialah:
·
Afiks sebagai pembentuk
unsur kata-kata baru disamping unsur lainnya.
Contoh:
ber- + tani = bertani
meng- + atur = mengatur
di- + beri =
diberi
se- + gudang = segudang
·
Afiks dapat melekat
pada berbagai bentuk
Contoh: sebagai afiks,
-i mampu melekat pada berbagai bentuk
jalan + -i
tulis + -i
datang + -i
·
Afiks mampu mendukung
fungsi gramatikal
Contoh:
malas + ke-an =
kemalasan
bodah + ke-an = kebodohan
·
Afiks mampu mendukung
fungsi semantik
contoh:
kerikil tajam itu terinjak
oleh Mahpudin
Agus terpintar di
kelasnya
Batu yang besar itu terangkat
oleh dodi
ter-
pada kata terinjak berarti “tidak sengaja”
ter-
pada kata terpintar berarti “paling”
ter-
pada kata terangkat berarti “dapat di’’
B.
INFIKS
Infiks atau sisipan adalah afiks yang
diimbuhkan ditengah bentuk dasar, misalnya –el pada tunjuk menjadi telunjuk,
-in- pada sambung menjadi sinambung, em- pada guruh menjadi gemuruh, dan –er-
pada suling menjadi seruling.
C.
SUFIKS
Sufiks atau akhiran adalah afiks yang
diimbuhkan pada akhir bentuk dasar, misalnya, -an, -kan, dan –i
D.
KONFIKS
Konfiks atau gabungan imbuhan adalah
afiks yang berupa morfem terbagi yang bagian pertama berawal pada awal bentuk
dasar, dan bagian kedua berada pada akhir bentuk dasar. Konfiks merupakan
morfem terbagi, oleh karena itu kedua bagian afiks (awalan dan akhiran)
dianggap sebagai satu kesatuan, dan pengimbuhannya dilakukan secara berbarengan,
misalnya ke-an pada kepanasan, per-an pada peradilan, ber-an pada bermunculan.
Greenberg menggunakan istilah ambifiks untuk morfem ini. istilah lain untuk
gejala ini adala Sirkumfiks.
REFERENSI
Suherlan, Odien R., 2004. Ihwal Ilmu Bahasa Dan Cakupannya.
Serang: FKIP Untirta Press
Cahyawiguna S, Yusuf H, 2003. Materi Pengantar Linguistik. Bogor:
Pustaka Bersama
Ramlan,2009. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV Karyono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar