Jumat, 22 Mei 2015



NAMA                       :   ARI SULISTIARI
NIM                            :   2222112335
KELAS                      :   VI  D
MATA KULIAH      :   SEMIOTIKA           


SEMIOTIKA ANALISIS NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL 5 Cm KARYA DHONNY DHIRGANTORO dan KAITANNYA DENGAN KEBUDAYAAN.
 


            Kesustraan dan kebudayaan ini bagaikan dua sisi mata uang. Budaya dengan sastra adalah hal yang tidak dapat terpisahkan satu sama lain karena memiliki ketergantungan satu sama lain. Sebagai contoh, ada yang mengatakan bahwa bahasa sangat dipengaruhi oleh budaya, sehingga segala hal yang terdapat dalam kebudayaan akan tercermin di dalam bahasa. Sebaliknya, ada juga yang mengatakan bahwa bahasa sangat dipengaruhi oleh kebudayaan dan cara berpikir manusia atau penutur bahasa. Jika kebudayaan adalah sistem yang mengatur interaksi manusia di dalam masyarakat, maka bahasa (sastra) adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai sarana berlangsunganya suatu interaksi. Dan inilah bukti bahwa budaya dengan sastra tidak dapat terpisahkan.
            Pada kajian ini saya akan coba membedah Sebuah Novel karya Dhonny Dhirgantoro yang berjudul 5 cm. Pada kali ini nilai morallah yang akan saya bedah dalam novel ini, kemudian apakah kaitannya nilai yang berhasil saya bedah tersebut dengan kebudayaan yang ada di Masyarakat.
Sinopsis Novel 5 cm
            Novel 5 cm ini menceritakan tentang persahabatan lima orang anak manusia yang bernama Arial, Riani, Zafran, Ian, dan Genta. Dimana mereka memiliki obsesi dan impian masing-masing. Arial adalah sosok yang paling ganteng diantara mereka, berbadan tinggi besar. Arial selalu tampak rapi dan sporty. Riani adalah sosok wanita berkacamata, cantik, dan cerdas. Ia mempunyai cita-cita bekerja di salah satu stasiun TV. Zafran seorang picisan yang berbadan kurus, anak band, orang yang apa adanya dan kocak. Ian memiliki postur tubuh yang tidak ideal, penggila bola, dan penggemar Happy Salma. Yang terakhir adalah Genta. Genta selalu dianggap sebagai “the leader” oleh teman-temannya, berbadan agak besar dengan rambut agak lurus berjambul, berkacamata, aktivis kampus, dan teman yang easy going. Lima sahabat ini telah menjalin persahabatan selama tujuh tahun. Suatu ketika mereka jenuh akan aktivitas yang selalu mereka lakukan bersama. Terbesit ide untuk tidak saling berkomunikasi dan bertemu satu sama lain selama tiga bulan. Ide tersebut pun disepakati. Selama tiga bulan berpisah itulah terjadi banyak hal yang membuat hati mereka lebih kaya dari sebelumnya. Pertemuan setelah tiga bulan yang penuh dengan rasa kangen akhirnya terjadi dan dirayakan dengan sebuah perjalanan. Dalam perjalanan tersebut mereka menemukan arti manusia sesungguhnya. Perubahannya itu mulai dari pendidikan, karir, idealisme, dan tentunya love life. Semuanya terkuak dalam sebuah perjalanan „reuni‟ mereka mendaki gunung tertinggi di Pulau Jawa, Mahameru. Dan di sanalah cerita bergulir, bukan hanya seonggok daging yang dapat berbicara, berjalan, dan punya nama. Mereka pun pada akhirnya dapat menggapai cita-cita yang mereka impikan sejak dulu. Setengah dari novel 5 cm. bercerita tentang keseharian lima sahabat ini, dari sifat-sifat mereka yang berbeda satu dengan yang lain sampai dengan perilaku dan aktifitas mereka yang penuh canda tawa, diselingi cerita tentang permasalahan antar-sahabat. Setengahnya lagi, buku ini menuliskan petualangan kelima sahabat dalam mendaki gunung Semeru. ”…Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kamu. Dan…sehabis itu yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas. Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya serta mulut yang akan selalu berdoa…percaya pada 5 centimeter di depan kening kamu”
Nilai-nilai Moral dalam Novel 5 cm
            Moral dalam novel dapat dikatakan mempunyai makna yang sama dengan amanat, pesan. Unsur amanat dijadikan gagasan yang mendasari suatu novel, gagasan yang mendasari diciptakannya novel sebagai pendukung pesan. Novel senantiasa menawarkan pesan moral yang berhubungan dengan sifat-sifat luhur kemanusiaan, memperjuangkan hak dan martabat manusia. Pesan moral dalam novel lebih menyaran kepada yang sifatnya universal, semua orang mengakui muatan nilai kebenarannya dan cenderung mengarah pada sifat kodrati manusia yang hakiki. Moral yang diperoleh pembaca lewat novel selalu dalam pengertian baik. Hikmah yang diperoleh pembaca tersebut menjadi pesan moral, amanat dalam cerita yang ditampilkan. Bila dalam sebuah karya ditampilkan sikap dan tingkah laku tokoh-tokoh yang kurang terpuji, hal itu tidak berarti bahwa pengarang menyarankan kepada pembaca untuk meniru dan berlaku seperti tokoh. Sikap dan tingkah laku tokoh yang kurang baik, sengaja ditampilkan sehingga moral supaya tidak diikuti pembaca. Pembaca dapat mengambil hikmah di balik cerita melalui perwatakan tokoh tersebut.
Nilai Moral dalam Hubungan Manusia dengan dirinya sendiri
            Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan memiliki kaidah yang sepatutnya dipatuhi oleh dirinya sendiri dalam melakukan tindakan, ataupun perbuatan. Keutamaan moral sehubungan dengan batin atau kata hati manusia untuk perbuatan baik meliputi kerendahan hati, penuh percaya diri, keterbukaan, kejujuran, kerja keras, keandalan, dan penuh kasih.
Dalam novel 5 cm nilai-nilai moral yang tercantum sebagai berikut:
1.      Kejujuran. Dalam novel ini diceritakan Ian yang diawal gabungnya dengan sahabat-sahabatnya itu tidak menjadi diri sendiri. Ian adalah yang terakhir masuk ke dalam dunia Genta, Arial, Zafran dan Riani. Dunia apa adanya, mereka, yang kadang-kadang geblek, gila, bodoh sok tahu, sok berfilosofi, dan sok-sok lain yang pada akhirnya cuma membuat mereka sedikit cerdas dibanding sewaktu masih SD dulu. Ian yang dulu kadang-kadang hanya ikut nongkrong, bukanlah Ian yang sekarang. Ian yang dulu adalah Ian yang tidak percaya diri dengan dirinya sendiri, yang selalu mencoba menjadi orang lain, yang memandang orang lain selalu lebih hebat dibanding dirinya. Ian yang dulu, dalam tongkrongan hanya jadi penambah yang banyak bicarakan. Menyukai apa yang orang lain suka, Ian juga langsung mengklaim dirinya juga suka. Ian yang takut tidak aktual. Ian yang terlalu sibuk menjadi orang lain. Ian yang tidak jujur terhadap dirinya sendiri bahkan orang lain demi bisa diterima oleh teman-teman barunya. Kemudian dikisahkan Ian yang mulai jenuh dengan ketidakjujurannya, dan mengakui kesalahannya dengan besar hati.
2.      Bertanggung Jawab.  Pada teks-teks ini diceritakan sosok Genta yang memang dijadikan leader oleh teman-temannya dan dengan prinsip selalu ingin memberikan yang terbaik pada orang-orang yang mempercayainya untuk melakukan pekerjaan. Dan selalu dengan penuh tanggung jawab segala pekerjaan, kepercayaan yang telah dibebankan padanya, menjadi prinsip hidupnya.
3.      Disiplin. Pada teks ini menggambarkan tokoh yang disiplin dalam melakukan pekerjaan atau pembagian pekerjaan, sehingga tidak terjadi keterbengkalaian tugas. Dan pada teks selanjutnya Arial yang patuh semua peraturan yang dibacanya, meskipun itu peraturan tertulis dipinggir jalan yang sering diabaikan oleh orang lain.
4.      Kerja Keras. Dalam novel 5 cm teks 8, 16, 21, 24, 32, 42, 47, dan 49, diceritakan tokoh-tokoh dalam novel yang kerja keras untuk menyelesaikan tugas yang dihadapi. Ian dengan penyelesaian skripsinya, serta keenam tokoh yang kerja keras dalam menaklukkan track menuju puncak Mahameru. Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengan sebaik-baiknya.
5. Percaya Diri. Dalam novel 5 cm teks 8, 21, 24, 42, 47, 49, dan 57. Pada teks-teks tersebut digambarkan tokoh yang penuh dengan percaya diri serta keyakinan akan kemampuan diri sendiri untuk mencapai yang diinginkan.
Percaya pada diri sendiri menyangkut suatu sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapannya. Dengan memiliki suatu kepercayaan diri yang kuat akan menumbuhkembangkan suatu karakter yang dimiliki.
6. Berpikir logis dan kritis. Dalam teks 9, 20, 26, 49, dan 51. Digambarkan sikap-sikap tokoh dalam kumpulannya yang meskipun suka bergurau tapi mereka masih sering berdiskusi di tengah gurauannya. Hingga banyak pelajaran yang bisa diambil dari bahasan yang telah dibicarakan. Berpikir logis dan kritis yaitu melakukan sesuatu secara kenyataan atau logika bahwa untuk menghasilkan cara atau hasil baru dan termutakhir dari apa yang telah dimiliki.
7. Ingin Tahu. Teks 20, 26. Menggambarkan kumpulan Genta dan teman-temannya sering berdiskusi hal-hal yang berbau akademik dan filsafat. Mereka bergantian, siapapun yang tahu berarti yang memberi informasi pada teman-temannya yang belum tahu. Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
b. Nilai Moral dalam Hubungan Manusia dengan Manusia
1. Sadar akan dan kewajiban diri dan orang lain. Teks 7, 10, 12, 16, 17, 18, 20, 23, 30, 32, 33 dan 54. Pada teks-teks ini menampung makna yang Bekerja sama dan saling membantu seta patuh pada perintah atasan. Melaksanakan tugas yang telah ditanggung jawabkan. Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang menjadi milik/hak diri sendiri dan orang lain serta tugas/ kewajiban diri sendiri serta orang lain.
2. Patuh pada aturan-aturan sosial. Sikap menurut dan taat terhadap aturan-aturan berkenaan dengan masyarakat dan kepentingan umum. Dalam novel 5 cm, tergambarkan dalam teks 13, 31, 32, 37, dan 45.
3. Menghargai karya dan prestasi orang lain. Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui serta menghormati keberhasilan orang lain. Dalam novel 5 cm digambarkan dalam teks 4, 6, 11, 19, 22, 23, 28, 37, 39, dan 54.
4. Santun. Santun atau sopan terhadap sesama merupakan sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang. Oleh karenanya memiliki sifat yang santun atau sopan terhadap semua orang dapat menghasilkan hasil yang baik pula. Dalam novel 5 cm santun digambarkan pada teks 2, 11, 22, 30, 34, dan 38.
5. Demokratis. Demokratis dalam hal ini merupakan suatu cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. Dengan adanya demokratis yang tinggi pada diri seseorang juga telah menjalankan suatu nilai karakter dalam kehidupannya. Dalam novel 5 cm digambarkan dalam teks 1 dan 35.
c. Nilai Moral dalam Hubungan Manusia dengan Alam
Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan, dapat dilihat bahwa sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi dan selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. Dengan memiliki nilai karakter yang tinggi, secara tidak langsung dapat lebih menunjukkan suatu kedewasaan dalam bertingkah laku.
1. Nasionalisme. Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang meninjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya. Dalam novel 5 cm, digambarkan dalam teks 32, 36, 45, 55 dan 56.
2. Menghargai Keberagaman. Sikap memberikan respek/hormat terhadap berbagai macam hal baik yang berbentuk fisik, sifat, adat, budaya, suku dan agama. Dalam novel 5 cm digambarkan dalam teks 6, 28, 37, 39, dan 54.
d. Nilai Moral Hubungan Manusia dengan Tuhan
Nilai moral yang terkandung dalam hubungan manusia dengan Tuhan meliputi sifat sabar dan selalu mematuhi perintah-Nya serta tidak melakukan hal yang dilarang-Nya, berbaik sangka kepada-Nya, bersyukur atas nikmat-nya, dan rela atas qadla dan qadar-Nya. Dilihat dari nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan (religius), menyangkut pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan dan/atau ajaran agamanya. Dalam novel 5 cm, digambarkan dalam teks 10, 12, 21, 29, 33, 40, 41, 42, 44, 46, 48, 50, 53 dan 57.
4. Penutup
Penelitian mengenai nilai-nilai moral yang terdapat dalam novel 5 cm dengan semiotika Roland Barthes menghasilkan beberapa makna dari apa yang telah dituliskan dalam teks-teks novel. Novel 5 cm merupakan novel yang sarat akan simbol-simbol moral. Makna yang didapatkan dari dialog-dialog para tokoh dan prolog dalam novel membentuk alur cerita yang menyatu.
19
Dalam novel 5 cm, nilai moral yang terkandung di dalamnya meliputi (1) Nilai Moral dalam Hubungan Antara Manusia dengan Dirinya Sendiri seperti kejujuran, kerja keras, percaya diri, bertanggung jawab, disiplin, berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, dan mencintai ilmu. (2) Nilai Moral dalam Hubungan Manusia dengan Sesama Manusia, meliputi sadar akan kewajiban diri dan

1 komentar:

  1. maksudnya "digambarkan dalam teks ke ...." itu gmna mencarinya yaa?

    BalasHapus