Jumat, 22 Mei 2015



MEMAHAMI DUNIA SEMIOTIKA MELALUI BAHASA DAN KOMUNIKASI
Oleh: Ari Sulistiari    (2222112335)             
Tema:  Semiotika Struktural (Bahasa dan Komunikasi)

 

                   Dari pengertian sederhana kata “bahasa” dan “Komunikasi” , kata Bahasa setidaknya memiliki dua arti dasar, yaitu bahasa sebagai konsep umum dan bahasa sebagai sistem linguistik tertentu. Misalnya kata “Prancis” secara semiotik merupakan sistem yang punya makna dan dimaknai sebagai “negaranya orang lain” dari sudut pandang penulis yang merupakan orang Indonesia. Namun juga bisa memiliki makna “Eifel”. Bahasa dalam semiotik memiliki makna bahasa sebagai sesuatu yang memiliki beban norma, penanda dan pertanda, dimana bahasa itu kemudian menjadi terbebani oleh suatu bobot dan konteks. Sehingga ada orang komunikasi yang berseloroh,bahwa ilmu memahami bahasa dalam bidang semiotik merupakan ilmu untuk memahami bahwa alfabet telah dirampok oleh para pengusung bahasa. Ini berlawanan dengan pengertian bahasa secara fonologi, morfologis, tata kata atau semantik. Semiotik lebih kepada keberadaan tanda dalam bahasa dan tanda itu merupakan tanda visual. benar ini merupakan suatu bahasa, tapi inipun merupakan suatu simbol. Memang bahasa dan simbol terkadang keduanya terpisah. bahasa menjelaskan simbol, sementara simbol mempersingkat bahasa. Namun dalam sudut Semiotika simbol merupakan bahasa. Kumpulan simbol bahakan membentuk satu bahasa tertentu yang dikomunikasikan sama lengkapnya pada bahasa. Bedanya tanpa perlu pengucapan, Bahasa simbol terbentuk langsung di kepala manusia. Misalnya Lampu Merah, Lampu merah merupakan Sign yang kita patuhi di Jalan raya yang harus berhenti di persimpangan. Walau lampu merah tidak bisa bicara, namun dalam suatu sudut pandang yang lain lampu merah sebenarnya Bicara.
                   Memang tidak dapat dipungkiri lagi  bahwa bahasa memiliki fungsi sebagai alat komunikasi, oleh karena itu bahasa dan komunikasi tidak dapat dipungkiri lagi peranannya dalam memegang kendali penuh dalam masyarakat. Masyarakat tanpa komunikasi bagaikan sayur tanpa garam yang tidak akan menjadi sempurna, selain menjadi fungsi dalam berkomunikasi bahasa juga berfungsi lain sebagai identitas negara, pendidikan, kelas sosial dan masih banyak lagi. Menurut  Jhon Locke secara alamiah bahasa dapat dijelaskan melalui fungsinya, fungsi bahasa adalah komunikasi, yang dikomunikasikan oleh bahasa itu adalah pikiran, kata-kata menjelaskan komponen-komponen apa yang di komunikasikan bahasa, komponen dari pikiran adalah ide-ide, ide-ide seseorang tidak dapat dipersepsi oleh orang lain, relasi antara kata-kata apa yang dijelaskan kata-kata bersifat arbitrer, kata-kata tidak memiliki makna dari dirinya sendiri. Dari pikiran Locke ini saya setuju akan bahasa dan komunikasi menjadi peran sentral dalam kehidupan manusia. Jika kembali pada antologisnya, bahwa bhasa itu ada di dalam kesadaran dan ada juga diluar kesadaran, maka fakta bahasa trdapat dalam fakta kesadaran yang disebut konsep, juga dalam penampakannya yang terdengar atau terbaca.  Proses komunikasi ini sering didefinisikan sebagai penerimaan isyarat, tidak selalu harus tanda dari suatu sumber melalui pemancar dan saluran ketujuan. Proses ini dimungkinkan oleh adanya kode. Sumber atau pemancar itu tidak harus melalui manusia yang penting sumber itu memancarkan isyarat dengan cara yang dikenal oleh orang yang dituju. studi komunikasi ini menawarkan suatu objek yang terpadu, sesuai dengan pernyataan bahwa komunikasi tidak hanya mengubah kondisi penerima dan pengirim pesan, tetapi lebih menekankan makna pesan.  
                   Jadi inti dari semua ini adalah bahasa dan komunikasi tidak dapat dipisahkan lagi karena bahasa dan komunikasi ini telah menjadi hal yang mendarah daging dalam semiotik. Manusia menggunakan bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi, kita tidak dapat berkonikasi jika tidak ada bahasa. Sama dasarnya pada simbol-simbol yang ada, simbol merupakan bahasa yang berbentuk visual, dan dengan secara otomatis bahasa visual itu dikomunikasikan dalam pikiran kita menjadi sebuah bahasa yang utuh tanpa ada perbedaan antara bahasa yang di ucapkan secara lisan maupun bahasa yang dilihat melalui simbol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar