NAMA : ARI SULISTIARI
NIM : 2222112335
KELAS : 3 D
MK : MORFOLOGI
A. MORFEM
Morfem merupakan satuan yang paling
kecil yang dapat dipelajari oleh morfologi. Adapun pengertian morfem menurut
para ahli:
Ramlan,(1983:26) Morfem ialah satuan gramatik yang
paling kecil yang tidak mempunyai satuan lain selain unsurnya.
Alwasilah,(1983 : 10) Morfem ialah
satuan bentuk terkecil yang mempunyai arti
Sitindoan,(1984 : 64) Morfem ialah kesatuan gramatik
yang terkecil yang mengandung arti, yang tidak mempunyai kesamaan baik dalam
bentuk maupun dalam arti dengan bentuk-bentuk yang lain.
Bloch dan Trager dalam Prawirasumantri,(1985 : 127). Morfem
yaitu semua bentuk baik bebas maupun terikat yang tidak dapat dibagi ke dalam
bentuk terkecil yang mengandung arti
Samsuri,(1982 : 170) Morfem adalah komposit bentuk
pengertian yang terkecil yang sama atau mirip yang berulang). Yang dimaksud
berulang disini yaitu kehadirannya berkali-kali dalam tuturan.
Bloomfield (1933 : 161) mendefinisikan morfwem sebagai
“ a linguistic from wich bears no partial phonetic-semantic resemblance to any
other form, is a simple form or morpheme. (Maksud pernyataan itu, “satu bentuk
lingual yang sebagiannya tidak mirip dengan bentuk lain mana pun secara bunyi
maupun arti adalah bentuk tunggal atau morfem).
Hockett,(1958 : 123). Morfem adalah unsur-unsur yang
masing-masing mempunyai makna dalam tutur sebuah bahasa.
Gleason (1955), Morfem merupakan unit paling kecil
yang bersangkutan dengan tata bahasa.
Lehman (1971) Morfem merupakan unsur minimal dari
suatu bentuk yang memiliki makna khusus.
Dari definisi – definisi yang disampaikan tersebut,
dapat disimpulkan bahwa morfem merupakan unit linguistik terkecil yang memiliki
makna dan tidak dapat dipisah atau disegmentasikan lagi menjadi bagian yang
lebih kecil.
Sebagai contoh bentuk sakit adalah
sebuah morfem karena tidak dapat dibagi menjadi bentuk-bentuk terkecil lainnya
serta mengandung makna atau arti leksis. Bentuk meN- juga merupakan
sebuah morfem, karena merupakan bentuk terkecil bahasa Indonesia, walau tidak
mempunyai makna leksikal, tetapi mempunyai makna gramatikal. Jadi jelas, bahwa
morfem itu bisa berbentuk bebas (seperti: ke-, ter-, peN-, di-, per-an,
peN-an). Oleh karena itu, morfem dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Morfem Bebas dan Morfem
Terikat.
·
Morfem bebas adalah
morfem yang dapat berdiri sendiri sebagai suatu kata.
Misalnya benar
dan gandeng.
Morfem
bebas memiliki dua kategori, Kategori pertama disebut morfem leksikal ( kamus )
dipandang sebagai kata – kata yang mengandung “isi” pesan yang ingin
disampaikan. Contoh Morfem Leksikal ialah anak,
rumah, harimau, sedih, panjang, kuning, pandang, makan, kemarin, tadi, besok.
Kelompok Morfem bebas yang lain disebut Morfem gramatikal, kelompok tersebut
terdiri dari kata tugas seperti preposisi, konjungsi, interjeksi, artikel dan
partikel, contoh morfem gramatikal: dan,
tetapi, ketika, sebab, pada, dan sebagainya.
·
Morfem Terikat adalah
morfem yang tidak dapat berdiri sendiri, dan tidak mempunyai makna, dengan kata
lain morfem terikat disebut juga afiks.
Contoh: Prefiks
(awalan) : me-, ber-,
di-, ke-, ter-.
Infiks (sisipan) :
el-,em-,er-.
Sufiks (akhiran) : i-, kan-,
nya-, man-, wan-, wah-.
Konfiks (imbuhan gabung) : me-, kan-, di-, i-, ke-, an-.
2.
Morfem Utuh dan Morfem Terbagi
Semua
morfem dasar bebas yang dibicarakan adalah termasuk morfem utuh. Seperti
{meja}, {kursi},{kecil}, dll.Begitu juga dengan sebagian morfem terikat seperti
{ber -},{henti},{juang}. Sedangkan morfem terbagi adalah sebuah morfem yang
terdiri dari dua buah bagian yang terpisah.
3.
Morfem Segmental dan Suprasegmental
Morfem
segmental adalah morfem yang terbentuk oleh fonem – fonem segmental, seperti
morfem {lihat},{lah}, dan {sikat}. Jadi semua morfem yang berwujud bunyi adalah
morfem segmental. Sedangkan morfeM suprasegmental adalah morfem yang dibentuk
oleh unsure – unsure suprasegmental, seperti tekanan, nada, durasi dan
sebagainya.
4.
Morfem Beralomorf Zero
Morfem
beralomorf zero adalah morfem yang salah satu alomorfnya tidak berwujud bunyi
segmental maupun berupa prosodi (unsure suprasegmental), melainkan berupa
kekosongan.
5.
Morfem Bermakna Leksikal dan Morfem Tidak Bermakna leksikal
Morfem
bermakna leksikal adalah morfem – morfem yang secara inheren telah memiliki
makna pada dirinya sendiri, tanpa perlu terproses dulu dengan morfem lain.
Sedangkan, morfem tidak bermakna leksikal biasanya tidak mempunyai makna apa –
apa pada dirinya sendiri.
B.
MORF
Morf adalah anggota dari suatu morfem yang belum ditentukan
distribusinya atau wujud konkret / wujud fonemis dari suatu morfem.
Contoh Morf ialah satuan – satuan
pe-, pem-, peng-, peny- dan penge masing – masing disebut morf yang semuanya alomorf dari morfem pen-;
C.
ALOMORF
Alomorf adalah anggota morfem yang
telah ditentukan posisi/ distribusinya.
Contoh
alomorf ialah morfem men- yang
mempunyai struktur fonologi mem- misalnya pada kata membawa. Mem-, men- adalah morf yang semuanya alomorf dari morfem men-.
D. KATA
Hakikat Kata
Menurut
bahasawan tradisional, kata adalah suatu bahasa yang memiliki suatu pengertian.
Sedangkan, menurut Bloomfild, kata adalah satuan bebas terkecil yang tidak
pernah diulas atau dikomentari, seolah – olah batasan itu sendiri bersifat
final.
Klasifikasi Kata
Dalam
mengklasifikasikan kata tidak pernah tertuntaskan karena bahasa mempunyai
cirinya masing – masing dan criteria yang digunakan untuk membuat klasifikasi
kata itu bias bermacam – macam.
Dengan
mengenal kelas sebuah kata, yang dapat kita identifikasikan dari ciri –
cicinya. Selain itu kita dapat memprediksikan penggunaan kata itu dalam ujaran.
Pembentukan
Kata
Pembentukan
itu mempunyai dua sifat yaitu :
v Inflektif
Alat
yang digunakan untuk penyesuaian bentuk itu biasanya berupa afiks, yang mungkin
berupa prefiks, infiks atau juga berupa modifikasi internal, yakni perubahan
yang terjadi didalam bentuk dasar itu.
v Derivatif
Pembentukan kata secara inflektif itu
tidak membentuk kata baru atau kata lain yang berbeda. Sedangkan pembentukan
kata secaea derivative membentuk kata baru, kata identitas leksikalnya tidak
sama dengan kata dasarnya.
Suherlan dan Odien.R. (
Ihwal Ilmu Bahasa Dan Cakupannya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar